Lead Program: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M)
Pendidikan
adalah proses memberikan nilai-nilai kognitif, afektif dan psikomotorik kepada
setiap manusia. Demikian juga, pendidikan adalah sarana utama untuk membentuk
manusia yang produktif, inovatif dan berkepribadian yang sesuai dengan
nilai-nilai budaya sekaligus mentransformasikan nilai-nilai yang diharapkan
berguna dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam
pemenuhan proses pendidikan, negara menjamin bahwa setiap warga negara
(perempuan dan laki-laki) mempunyai kesamaan hak dan kewajiban yang sama untuk
memperoleh pendidikan, yang dituangkan dalam Pasal 31 Undang-Undang Dasar (UUD)
1945.
Indonesia
telah meratifikasi Konvensi tentng Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
terhadap Perempuan, melalui Undang-Undang Nomor 7 tahun 1984 dan Permendiknas
Nomor 84 Tahun 2008 sebagai bentuk komitmen negara terhadap berbagai bentuk
diskriminasi yang dialami perempuan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk
pendidikan. Komitmen tersebut diperkuat dengan penandatanganan Optional
Protocol to CEDAW oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 28 Februari 2000.
Berbagai
peraturan perundang-undangan tersebut kemudian dijabarkan ke dalam berbagai
kebijakan, program dan kegiatan, yang tersurat dalam berbagai dokumen
pemerintah dan disusun atas dasar pengakuan terhadap adanya peran perempuan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Perempuan
sebagai bagian dari isu utama dalam setiap gerakan pendidikan untuk semua
(Educatin for All) karena mengacu pada amanat Forum Deklarasi Pendidikan untuk
Semua di Jomtien, Thailand (1990) dan Forum Pendidikan Dunia di Dakkar,
Senegal (2000), perempuan memeroleh kesempatan yang sama untuk mendapatkan
layanan pendidikan.
Usaha-usaha
yang dilakukan adalah meningkatkan melek
huruf (literacy), khususnya perempuan dan meningkatkan akses pembelajaran
seumur hidup (long life education) bagi orang dewasa. Dalam konteks yang
lebih ;uas, pendidikan memang bukanlah semata urusan status, melainkan lebih
pada pembentukan wawasan, kemandirian, dan konsep diri yang lebih baik.
Pendidikan yang lebih tinggi bagi perempuan juga membuatnya memiliki
keunggulan, sehingga hidup dan keluarganya bisa menjadi lebih baik.
TUJUAN
UMUM
- Kampanye tentang pendidikan bagi semua dengan tujuan bahwa pada tahun 2015 semua anak baik laki-laki maupun perempuan dapat mengenyam pendidikan.
- Promosi kesetaraan dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan dengan tujuan untuk menghapus segala bentuk disparitas dalam pendidikan.
- Kampanye pemihakan kepada perempuan dan anak perempuan ke dalam kebijakan-kebijakan, program-program, aktivitas dan agenda pembangunan lintas sektoral di semua tingkat baik nasional maupun daerah.
TUJUAN
KHUSUS
- Deliverasi informasi dan pengetahuan tentang terbukanya pendidikan untuk perempuan dan anak perempuan.
- Kampanye dan publikasi tentang pentingnya perempuan dan anak perempuan dalam proses pendidikan bangsa.
- Meningkatkan peran dan keterlibatan masyarakat perempuan dan anak perempuan dalam proses kampanye advokasi pendidikan untuk semua.
HASIL YANG DIHARAPKAN
- Adanya situs dan pusat informasi yang update dalam berbagai perkembangan proses pendidikan khususnya untuk perempuan dan anak perempuan.
- Adanya tukar informasi dan curah pendapat antara pemerintah yang bertanggungjawab menjalankan proses pendidikan dengan pihak perempuan dan anak perempuan.
- Adanya gerakan masyarakat yang massif untuk menekan pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap pendidikan untuk perempuan dan anak perempuan.
MONITORING
DAN EVALUASI
Seluruh kegiatan
GAW dalam pengawasan dari anggota SC dan rapat-rapat antar lead organisasi.
Evaluasi dilalukan pada setiap tahap kegiatan yang terus dikonsultasikan dengan
SC. Sistem kegiatan dengan menyertakan anggota jaringan menjadi salah satu cara
dalam monitoring kegiatan program ini.
PEMBELAJARAN
Melibatkan
sebanyak mungkin perempuan dalam pelaksanaan kegiatan baik sebagai narasumber,
fasilitator ataupun peserta. Pelibatan ini tidaklah sulit karena jaringan
CSOiEFA mempunyai banyak jaringan yang beranggotakan perempuan.
Kegiatan
GAW juga sebagai wahana membangun dan memperluas komunikasi dan konsolidasi
intensif antar lembaga jaringan CSOiEFA dengan membangun tema bersama.
Luar biasa! Kami sangat bangga terhadap CSOIEFA, kami juga sangat tertarik untuk turut andil dan menjadi bagian dari CSSOIEFA agar tujan EFA dapat tercapai. Seperti yang kita ketahui, pendidikan di Indonesia masih menghasilkan sesuatu yang minor. Organisasi kami juga memiliki konsentrasi di dunia pendidikan, dan dari tahun 2008 kami mendirikan sekolah rakyat. sebuah sekolah non-formal gratis untuk rakyat dengan prinsip pendidikan gratis dan manusiawi. terakhir, bagaimana caranya kami bergabung atau berkenankah CSOIEFA memberikankami materi pelatihan agar kami semakin mantap bergerak untuk kemajuan pendidikan. thanks
ReplyDeleteRomdoni
Ketua Fortuna
Ketua Gerakan Pelajar Hijau
Pendiri Sekolah Rakyat Filantrofis
087809256886