Latest News

More

Pendidikan Karakter Cegah Kekerasan

Posted by : Ki Juru Ketik on : Saturday, February 4, 2012 0 comments
Ki Juru Ketik
Saved under :
BALEENDAH,(GM)-
Bupati Bandung, Dadang M. Naser mengatakan, aksi kekerasan dan tawuran antarpelajar yang masih terjadi hingga saat ini menunjukkan masih belum tertanamnya karakter bangsa Indonesia dalam diri masyarakat. Untuk menanamkan karakter bangsa dalam diri setiap warga, menurut pandangan Dadang, pendidikan punya peran cukup besar, khususnya untuk membangun generasi baru.

"Permasalahan karakter bangsa ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Di seluruh dunia pun karakter bangsa ini masih menjadi persoalan. Nah, pendidikan diharapkan dapat mewujudkan kualitas generasi muda sehingga dapat mengurangi penyebab berbagai permasalahan karakter bangsa," jelas Dadang di sela-sela pembukaan sosialisasi pendidikan karakter yang digelar di Aula SMAN I Baleendah, Kec. Baleendah, Jumat (3/2).

Acara tersebut dihadiri anggota DPRD Jabar, Hj. Enok Aisyah Erwin, S.Pd., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung, Drs. H. Juhana, M.Pd., Camat Baleendah, Drs. Uka Suska Puji Utama, Kepala Sekolah SMAN I Baleendah, Drs. H. Aa Sudaya, M.Pd., unsur muspika, para guru serta sedikitnya 200 siswa-siswi sekolah tersebut.

Diakui Dadang, pendidikan selama ini belum sepenuhnya bisa memberikan kontribusi terhadap pembentukan karakter serta kompentensi siswa. Pendidikan di sekolah ditenggarainya baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma dan nilai-nilai karakter, belum pada tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

"Percuma saja jika seorang siswa nilai matematika bagus, namun dalam bidang agama nilainya jelek dan perilakunya berangasan. Seharusnya kecerdasan seorang siswa diimbangi dengan akhlak yang baik," beber Dadang.

Fondasi pendidikan

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Baleendah, Drs. Aa Sudaya mengatakan, pendidikan karakter merupakan fondasi untuk mencapai arah dan tujuan proses pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan sekolahnya.

Hal ini diterapkan dalam bentuk perilaku dan proses pembelajaran. Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Sudaya, pihaknya memiliki empat target utama, yakni meningkatkan keimanan dan ketakwaan, kedisiplinan, kewirausahaan dan menggunggah kesadaran siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan.

"Dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada diri siswa, kami telah memiliki program-program di bidang keagamaan seperti salat duha berjemaah, pengajian 10 menit sebelum memulai pelajaran dan sebelum bulan Ramadan tiba para siswa diwajibkan untuk mengikuti itikaf," jelasnya.
(B.110)** sumber: Galamedia
Saved under :

No comments:

Leave a Reply