JAKARTA- Meskipun di banyak negara terjadi peningkatan dalam pencapaian target pendidikan untuk semua atau education for all (EFA), secara global pencapaian EFA tahun 2015 nanti terlihat suram. Hal ini disebabkan lambannya kemajuan anak putus sekolah untuk bisa kembali bersekolah, yang antara lain akibat masih merebaknya konflik bersenjata di banyak negara di dunia.

Dunia harus menyadari hal ini dan segera bertindak untuk menciptakan perdamaian dunia untuk menyelamatkan anak-anak.
-- Irina Bokova

Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova dalam peluncuran EFA Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis; Armed Conflict and Education yang digelar di New York, Amerika Serikat, Selasa (2/3/2011) waktu Indonesia, mengatakan, bayangan kegagalan itu karena masih banyaknya konflik bersenjata yang terjadi di dunia, yang berimplikasi pada pendidikan.
Pada 2008 misalnya, tercatat sebanyak 67 juta anak di dunia putus sekolah. Sebanyak 28 juta anak usia sekolah dasar atau sekitar 42 persen putus sekolah karena di negaranya terjadi konflik bersenjata.
"Dunia harus menyadari hal ini dan segera bertindak untuk menciptakan perdamaian dunia untuk menyelamatkan anak-anak," ujar Bokova.
Saat ini tercatat 21 negara berkembang mengalokasikan dana yang lebih besar untuk belanja militer dibandingkan pendidikan dasar. Bantuan kemanusian dunia pun hanya dua persen yang dialokasikan untuk pendidikan.
No comments: